Home » » Tips & Trik Membuat Cerpen Bagi Pemula

Tips & Trik Membuat Cerpen Bagi Pemula

Written By Jack on Friday, September 28, 2012 | 6:16:00 PM



       Sahabatku semua yang berbahagia, seperti kebanyakan masalah yang timbul, langkah pertama kita harus menemukan inti masalahnya, lalu kedua memperbaiki setahap demi setahap dan terakhir terus belajar agar tidak mengalami masalah serupa dikemudian hari.
Khusus untuk cerpen (secara umum) saya punya beberapa tips dan trik  yang semoga membantu karena saya sendiri bukan penulis profesional. TIPS berikut bisa jadi tidak bermanfaat bagi penulis profesional.

1. Langkah Pertama Dalam Membuat Cerpen Adalah: Menentukan Tema.
       Jangan dulu beharap membuat cerita seindah kisah Romeo and Juliet, Ramayana atau Tetralogi Laskar Pelangi.
Berharaplah yang sederhana dulu dengan menulis tema yang kita kuasai. Tema sendiri adalah serangkum maksud yang terkandung dalam cerita sehingga cerita itu bisa fokus, sehingga tidak terlalu lebar jalan ceritanya.
Saya sering membuat tema dengan cara berikut:

Genre: Cerita sedih berbalut humor.
Menceritakan tentang: Sesoorang yang ingin mengapai cita-cita sebagai dokter tapi gagal.
Rentang waktu: Antara tahun 1978 sampai 2011.
Lokasi: Fakultas Kedokteran di salah satu Unifersitas Negeri.
Metode penulisan alur: Datar saja dengan sedikit kilas balik lalu ending yang mengejutkan.
Hal spesifik: Tokoh mengalami cacat kaki.

Dari tema diatas bisa kita lebarkan lagi dengan membuat sub tema seperti contoh berikut:

Peristiwa dimulai dari: Suatu pagi di Fakultas Kedokteran.
Beberapa hal yang terjadi kala itu: Percakapan dengan teman.

Lalu mulailah menulis dengan panduan sub tema tersebut.

Jalan Cerita Bab Pertama:
Si Fulan (karena tokoh belum ditemukan) uring-uringan dengan  si Fulan (tokoh utama) karena buku yang dipinjamnya tidak segera dikembalikan, dan seterusnya.


       Buatlah beberapa sub tema yang memudahkan anda menulis. Lalu isilah jalan cerita dengan singkat dahulu. Berikutnya baru ditambahkan agar jalan cerita menjadi banyak sesuai kebutuhan dengan memperhatikan  cerita itu agar tetap KOMPAK. Satukan lah beberapa sub tema dengan hati hati agar tidak terjadi CLASH satu sama lain.

TIPS: Tema yang mudah adalah kisah nyata diramu dengan fiksi, atau menceritakan kembali suatu cerita dengan cara kita, atau menggabungngkan beberapa tema menjadi satu cerita.

2. Hal Kedua Adalah: Menentukan Tokoh.
       Amat sulit bagi saya sebagai pemula mencari tokoh yang sesuai. karena kadang tidak MECING antara cerita dengan tokohnya. Namun saya mengesampingkan hal itu sehingga biasa saja bagi saya kalau menulis cerita tentang seorang presiden bernama Paimin. Presiden dan Paimin kayaknya gak CUCOK, ah bodo amat....namanya juga pemula.
Cara saya adalah:

Nama tokoh Pertama: Lusi
Usia: 16 tahun.
Agama: Islam.
Fisik: Perempuan, warna kulit sawo matang, mata belo, rambut lurus.
Karakteristik: Ceroboh, suka ngebanyol, optimis, gigih, keras kepala, dari keluarga kurang mampu.

Nama tokoh Kedua: Andi.
Usia: 17 tahun.
Agama: Islam.
Fisik:....................(tentukan)
Karakteristik:...................(tentukan)

Satukan ciri tokoh dengan sub tema di atas jadi begini: 

Jalan Cerita Bab Pertama:
Si Andi (tokoh kedua) uring-uringan dengan  Lusi  (tokoh pertama) yang bermata belo itu (ciri fisik) karena buku yang dipinjamnya tidak segera dikembalikan, bukanya nyadar si anak yang suka ngebayol ini (karakteristik) malah bilang:
"Jangan uring-uringan begitu dong!!! Saya yang pinjam aja sabar kok, kamunya yang minjami nggak sabar"
Bla...bal....bla....dan seterusnya.

TIPS: Jangan bersusah payah menemukan karakter tokoh yang ANONIM, karena ribuan orang hilir mudik didunia ini siap dijadikan figur. Umpamanya jadikan teman sebangku sebagai tokoh kekasih dalam cerita anda. Gampangkan...

3. Ketiga: Tentukan Judul.
       Jadikan judul itu sebagai ICON yang langsung mengarahkan pembaca kepada jalan cerita. Sehingga pembaca langsung menangkap bagaimana cerita berlanjut.

Sebagai contoh saya memberi judul : Dokter Impian pada tema: Sesoorang yang ingin mengapai cita-cita sebagai dokter tapi gagal.  

TIPS: Pilih judul sesuai tema dengan mengadaptasinya.

4. Keempat: Berkreasi dan Berkhayalah: 
       Tak ada masalah bagi kita untuk menghayalkan tentang puteri cantik dan pangeran tampan di negeri awan. Siapa yang melarang. Kalau saya tulis MEMBUNUH ORANG memang siapa yang mau nuntut saya, namanya juga cerita. 

TIPS: Kembangkan pengetahuan bahasa dan pelajari lebih dalam penggunaan bahasa tersebut agar cerita khayalan kita nampak HIDUP.

5. Buatlah Cerita Anda Menarik.
       Nah ini yang di tanyakan sahabat kita, coba saja fikirkan MENARIK itu apa sih, lalu apa yang bikin menarik. gak usah repot tanya sama rumput yang bergoyang. Tanya pada diri kita sendiri. Apa yang membuat kita tertarik.
       Kekayaan PERASAAN kita itu bisa dijadikan acuan pasti agar tujuan cerpen tersampaikan. Bila itu cerpen humor, pembaca bisa tertawa dan sebagainya. Jangan mengganggap remeh suatu tema karena nyatanya banyak hal yang bagi kita remeh tapi bagi orang lain itu besar manfaatnya. Kita nggak nangis saat ada hal sedih, orang lain bisa saja termehek-mehek.
       Konflik yang kita timbulkan dalam cerpen itu hanya sarana untuk MEMENUHI kertas. Yang lebih penting adalah TANGGAPAN dari pembaca nantinya. Fikirkan saja itu.... Apa gunanya konflik tapi hampa dari tanggapan.

TIPS: Ceritakan saja sesuatu yang persis anda rasakan sambil berhayal tanggapan tokoh lain

6. Pengaruhi Pembaca.
       Harus disadari bahwa pembaca adalah SEGUMPAL HATI yang juga punya perasaan persis seperti kita. Maka jadikan cerpen itu mengena di hati pembaca, dengan hati kita sendiri sebagai ukuran.

TIPS: Jangan sekali-kali mengganggap rendah pembaca.

7. Banyak Belajar dan Merevisi.
       Jangan takut salah. Ada kalanya cerita kita itu butuh beberapa kali perbaikan sebelum layak dibaca. Masa perbaikan itu bisa jadi sarana belajar yang efektif. Kadang cerita bagus membutuhkan revisi puluhan kali.

TIPS: Tulis cepat  saja cerpen itu saat anda punya ide, sebelum keburu ide anda hilang terpengaruh sinetron, Lalu tinggalkan. Nah besok atau lusa revisi lagi cerita itu supaya lebih bagus.

8. Bagaimana Kalau Buntu?
Ini tipsnya:
a. Ramu dengan fakta nyata, agar kita tidak seluruhnya berfikir khayali. Kalau fakta, kan tinggal tulis doang.
b. Gunakan banyak jenis bahasa yang di adaptasi oleh bahasa Indonesia, seperti bahasa daerah, bahasa lebay, jayus, garing dan sebagainya.
c. Copy paste. Bila kita sering menulis cerita lalu buntu semua. maka CERBUN (Cerita Buntu) kita itu menumpuk. Apa salahnya kalau digabung. Copy tokohnya, copy temanya, copy latarnya dan lain-lain lalu pastekan dalan sebuah cerita utuh yang baru. Tapi hati hati agar tidak terlihat MAKSA.
d. Berceritalah. Masalah klasiknya adalah: kita bisa ngobrol berjam-jam bercerita ini-itu, begitu nulis cerpen BLANK. Padahal tidak ada bedanya ngorol bercerita dengan nulis cerpen. Bedanya tu kalau nulis kita pakai alat tulis, ITU SAJA.
e. Cari Kesukaan lain. Bila ternyata sudah berkali-kali nulis dan benar-benar buntu TU. maka sebaiknya cari kesukaan lain karena semua hal ada batasnya. Anda bisa jadi istimewa di bidang lain seperti olah raga, game, drama, seni tari, seni lukis,  beladiri, dan sebagainya.

9. Yang terakhir: Niat Baik, Usaha yang Maksimal dan Tawakal.
       Semua yang bagus berawal dari niat bagus dan usaha yang bagus. Bila ternyata tidak bagus, sabar saja. Karena pada nyatanya seluruh kebagusan bersumber dari YANG MAHA BAGUS. Termasuk cerpen. So mohon padaNYA.

Selamat menulis cerpen, kami tunggu tagnya.....
Share this article :

0 comments: